PENGARUH METODE INKUIRI TERBIMBING DAN PROBLEM SOLVING SERTA KEMAMPUAN BERFIKIR ILMIAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
Rendy Priyasmikaa, Subandi, Aman Santoso
Progam Studi S2 Pendidikan Kimia, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5, Malang, Jawa Timur
* Corresponding author’s email: rendypriyasmika@gmail.com
ABSTRAK
Materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) mencakup konsep-konsep kimia yang bersifat abstrak dan membutuhkan kemampuan operasi matematika, sehingga siswa SMA masih sering kesulitan untuk menguasainya. Sementara itu pembelajaran kimia selama ini masih cenderung menggunakan metode ceramah, sehingga kemampuan berfikir ilmiah siswa rendah. Pembelajaran seperti itu belum dapat mendorong siswa untuk mengembangkan Kemampuan Berpikir Ilmiah (KBI) dan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Diduga metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan Problem Solving dapat mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji : (1) perbandingan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan metode inkuiri terbimbing dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan metode Problem Solving; (2) perbandingan hasil belajar antara siswa yang mempunyai kemampuan berpikir ilmiah berbeda, baik pada kelas yang dibelajarkan dengan metode inkuiri terbimbing maupun pada kelas yang dibelajarkan dengan metode Problem Solving.
Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu dengan desain faktorial 2x2. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri Pronojiwo Lumajang. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Negeri Pronojiwo Lumajang yang diambil dengan teknik nonprobability sampling berdasarkan kemampuan awal yang sama. Skor KBI dikumpulkan menggunakan tes berfikir ilmiah (TBI) yang diterjemahkan dari Classroom Test Of Sientific Reasoning (CTSR) yang disusun oleh Lawson. Tes tersebut terdiri dari 24 item soal dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,74. Data hasil belajar diperoleh dari tes kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) dengan 22 soal pilihan ganda dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,71 dan validitas isi sebesar 93,17%. Analisis data menggunakan uji ANOVA Two Ways pada taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran Problem Solving. Hasil belajar siswa pada kelas inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan dengan kelas Problem Solving; (2) ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mempunyai kemampuan berpikir ilmiah berbeda, baik pada kelas inkuiri terbimbing maupun pada kelas Problem Solving. Pada kelas inkuiri terbimbing siswa dengan KBI tinggi memiliki nilai hasil belajar yang lebih tinggi, tetapi pada kelas Problem Solving perbedaan KBI tidak mempengaruhi hasil belajar.
Kata Kunci: inkuiri terbimbing, problem solving, kemampuan berpikir ilmiah, hasil belajar.