SDG 4, SDG 8, SDG 17
Sidoarjo, 21 Agustus 2024 — Dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran kimia di Kabupaten Sidoarjo, Tim Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Malang (UM) baru-baru ini mengadakan pelatihan inovatif yang menyoroti penerapan model pembelajaran berbasis proyek dan game dalam skema Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul “Disruptive Strategy and Innovation: Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Pelatihan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan Game untuk MGMP Kimia Kabupaten Sidoarjo”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan metode pengajaran yang lebih interaktif dan efektif kepada para guru kimia yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia Kabupaten Sidoarjo.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dihadiri oleh puluhan guru kimia dari berbagai Sekolah Menengah Atas/Sederajat di Kabupaten Sidoarjo. Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Tim Pengabdian PPG UM, Prof. Dr. Hayuni Retno Widarti, M.Si., yang menjelaskan pentingnya pembaharuan metode pengajaran dalam meningkatkan keterlibatan siswa dan efektivitas belajar. “Kami percaya bahwa pendekatan berbasis proyek dan game tidak hanya membuat proses belajar lebih menyenangkan, tetapi juga membantu siswa untuk lebih memahami konsep-konsep kimia secara mendalam,” ujar Prof. Dr. Hayuni.
Agenda selanjutnya adalah penyampaian materi terkait model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) yang disampaikan oleh Dr. Dwi Sulistyorini, S.S., M.Hum, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi terkait pembelajaran berbasis game disampaikan oleh Dr. Raden Bambang Sumarsono, S.Pd., M.Pd. Materi terakhir yang disampaikan adalah terkait integrasi pembelajaran berbasis proyek dan game pada pembelajaran kimia yang disampaikan oleh Prof. Dr. Hayuni Retno Widarti, M.Si. Di setiap sesi penyampaian materi diberikan penugasan bagi peserta pelatihan berupa best-practice pengalaman pembelajaran berbasis proyek maupun game.
Model pembelajaran berbasis proyek yang diperkenalkan selama pelatihan bertujuan untuk melibatkan siswa dalam kegiatan yang memerlukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil kerja. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengaplikasikannya dalam proyek nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Sementara itu, penggunaan game sebagai salah satu perangkat pembelajaran bertujuan untuk membuat materi pelajaran lebih menarik dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran.
Selama sesi kegiatan, peserta mendapatkan kesempatan untuk terlibat langsung dalam simulasi pembuatan proyek dan game dalam pembelajaran kimia. Tim PPG UM memperkenalkan berbagai jenis game edukatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran kimia, seperti Quizizz, Kahoot!, kimia monopoli dan kimia uno. Selain itu, peserta juga diberikan panduan dan materi yang dapat diterapkan di kelas mereka sendiri.
Menurut salah satu peserta pelatihan, Ibu Maisaroh, S.Pd, M.Pd., seorang guru kimia dari SMAN 1 Taman mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat. “Metode pembelajaran berbasis proyek dan game yang kami pelajari membuka pandangan baru tentang bagaimana cara membuat pelajaran kimia lebih menarik dan efektif. Saya yakin ini akan sangat membantu dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa di kelas,” ungkapnya.
Tim PPG UM juga menekankan pentingnya evaluasi dan refleksi berkelanjutan dalam penerapan metode baru ini. Mereka berharap agar para guru dapat beradaptasi dan menyesuaikan teknik yang dipelajari sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.
Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Negeri Malang untuk berkontribusi pada pengembangan kualitas pendidikan di berbagai daerah. Dengan pendekatan yang inovatif dan berfokus pada kebutuhan praktis para pendidik, diharapkan hasil dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan dalam proses pembelajaran kimia di Kabupaten Sidoarjo.
Acara ditutup dengan diskusi kelompok dan sesi tanya jawab, di mana para peserta dapat berbagi pengalaman dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya untuk menerapkan ilmu yang didapat. Tim PPG UM berharap agar inisiatif ini dapat menjadi langkah awal untuk lebih banyak kolaborasi dan inovasi dalam pendidikan di masa depan.