
Dalam upaya mencari solusi berkelanjutan terhadap pencemaran air akibat logam berat, sekelompok peneliti dari Universitas Negeri Malang Departemen Kimia berhasil mengembangkan nanokomposit berbasis hidroksiapatit (HAp) dan magnesium fosfat (MgPO₄) yang disintesis dari limbah kerang hijau (Perna viridis). Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah organik laut sebagai bahan baku alternatif dalam pembuatan adsorben ramah lingkungan guna mengurangi konsentrasi ion logam Fe²⁺ dan Ni²⁺ di air limbah industri.
“Kerang hijau yang selama ini menjadi limbah ternyata memiliki kandungan kalsium karbonat yang tinggi, yang sangat potensial untuk dijadikan bahan dasar hidroksiapatit,” ujar Aura Gitta Zhafirah. HAp dikenal sebagai material yang memiliki afinitas tinggi terhadap ion logam berat, sedangkan MgPO₄ dipilih untuk meningkatkan stabilitas dan kapasitas adsorpsi dari komposit yang dihasilkan.

Proses sintesis dilakukan melalui metode presipitasi, diikuti dengan karakterisasi menggunakan XRD, FTIR, SEM-EDX, XRF, AAS. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa nanokomposit HAp/MgPO₄ yang diperoleh memiliki struktur kristalin yang baik serta permukaan aktif yang luas. Uji adsorpsi terhadap ion Fe²⁺ dan Ni²⁺ dalam air limbah simulasi menunjukkan efisiensi penyerapan yang signifikan, bahkan pada konsentrasi logam yang tinggi.
Penelitian ini tidak hanya menunjukkan efektivitas nanokomposit dalam menyerap logam berat, tetapi juga membuka peluang besar dalam pengelolaan limbah biogenik menjadi produk bernilai tambah. “Dengan pendekatan ini, kita tidak hanya membersihkan air, tetapi juga mengurangi limbah organik yang mencemari lingkungan,” tambah Dika Putra Wijaya.
Ke depan, tim peneliti berharap hasil riset ini dapat dikembangkan lebih lanjut ke skala industri serta menjadi bagian dari teknologi pengolahan limbah yang berkelanjutan dan berbasis ekonomi sirkular.

Kontak Media:
Instagram: Adsorben.CangkangKerang