16 Mei 2016
Siang itu surya berapi sinarnya
Tiba-tiba redup langit kelam
Hati yang bahagia terhentak seketika
Malapetaka seakan menyelinap
Berita menggelegar aku terima
Kekasih berpulang tuk selamanya
Hancur luluh rasa jiwa dan raga
Tak percaya tapi nyata…
Penggalan lirik lagu: BING
Pencipta lagu: Titiek Puspa
Tulisan yang berjudul MELAMPAUI PANGGILAN TUGAS mendapat tanggapan beragam. Melalui Black Barry Massenger , Whatsapp dan lain-lain. Ada beberapa komentar tentang tulisan tersebut, salah satunya seperti berikut.
Penulis tidak melebih-lebihkan pengabdian para guru yang tergabung dalam Program SM-3T. Apalagi menyanjungnya. Sekali lagi tidak. Fakta yang ada di lapangan bahwa mereka harus siap menanggung segala resiko. Memang resiko yang dihadapi oleh mereka tidak sama dengan tentara maupun polisi. Dalam dunia kemiliteran kita kenal dengan suatu ungkapan:”kill or to be killed”. Meskipun demikian mereka harus siap menghadapi medan yang sangat berat. Ganasnya ombak di lautan—seramnya hutan belantara—kejangkitan penyakit endemik: malaria dan lain-lain, yang bisa mengancam jiwa mereka setiap saat.
Hari Kamis tanggal 25 Februari 2016, pukul 09.25 wib., Alfian, S.Pd, koordinator lapangan SM-3T UM Angkatan Ke‑5 yang ditugaskan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, memberikan informasi melalui SMS seperti berikut.
Yunita Mandhayanti, S.Pd yang ditugaskan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang mengalami sakit keras berupa peradangan pada lambungnya. Diperkirakan sebelum berangkat ke tempat tugas, yang bersangkutan mengalami gejala penyakit tersebut. Di tempat tugasnya—dia dan kawan-kawanya—setiap hari hanya makan singkong dan ubi. Suhu udara di distrik tersebut sangat dingin. Oleh karena asupan gizi makanan yang buruk dan suhu udara yang sangat ekstrem maka sakitnya semakin menjadi-jadi.
Distrik Kiwirok tempat tugas yang bersangkutan sangat terpencil dan tidak ada fasilitas kesihatan yang memadai. Deby Rahmawati, teman mengajar di distrik tersebut mengevakuasi yang bersangkutan ke Rumah Sakit Sentani dengan menggunakan pesawat terbang. Meski yang bersangkutan sudah mendapat pertolongan medis tetapi hasil belumlah optimal.
Atas permintaan keluarganya, yang bersangkutan dipindahkan ke Rumah Sakit di Jember, Jawa Timur. Menurut informasi dari keluarganya bahwa yang bersangkutan sempat dioperasi dua kali. Operasi tahap pertama berjalan lancar tetapi operasi tahap kedua mengalami kegagalan. Setelah dirawat ± tiga bulan, yang bersangkutan wafat pada hari Kamis Pon, tanggal 18 Februari 2016. Selamat jalan Ibu Guru Yunita semoga pengabdianmu dan amalmu diterima oleh Allah swt dan segala dosa-dosamu diampuni olehNya. Amin!
IN MEMORIAM YUNITA MANDHAYANTI, S.Pd
Nama Peserta | : | YUNITA MANDHAYANTI, S.Pd |
Nama Perguruan Tinggi Asal | : | Universitas Jember |
Nama Prodi | : | PENDIDIKAN MATEMATIKA |
IPK | : | 3.26 |
Tempat Lahir | : | Kabupaten Jember |
Tanggal Lahir | : | 06 Juni 1992 |
Lokasi Tes dan Prakondisi | : | Universitas Negeri Malang dan Lanal Malang |
Agama | : | Islam |
Alamat | : | DUSUN TAMBAKREJO RT/RW: 001/005, SUMBER AGUNG, SUMBER BARU, Kab. Jember |
Sumber : http://berkarya.um.ac.id/