SDG 2, SDG 4, SDG 9, SDG 12, SDG 17
Tim peneliti dari Departemen Kimia Universitas Negeri Malang, yang dipimpin oleh Hanumi Oktiyani Rusdi dan beranggotakan dua mahasiswa, M. Iqbal Rosyid dan Hikmatul Hasanah, berhasil menciptakan inovasi terbaru dalam dunia pangan: sirup glukosa berbahan dasar umbi garut. Di tengah kebutuhan gula yang terus meningkat, penelitian ini menawarkan alternatif pemanis alami yang berasal dari bahan lokal Indonesia.
Umbi garut dipilih sebagai bahan baku karena memiliki kandungan pati yang sangat tinggi, mencapai 98,10%, serta mudah dibudidayakan di Indonesia. Melalui proses hidrolisis enzimatis, tim berhasil mengolah pati umbi garut menjadi sirup glukosa berkualitas tinggi. “Kami mengoptimalkan konsentrasi enzim glukoamilase dan waktu pemanasan untuk menghasilkan sirup glukosa dengan kadar air rendah, tingkat kemanisan yang sesuai, dan viskositas yang ideal. Hasilnya sangat menjanjikan dan memenuhi standar SNI,” ungkap Hanumi Oktiyani Rusdi, ketua tim peneliti.
Sirup glukosa ini memiliki banyak keunggulan, di antaranya tidak mudah mengkristal pada suhu tinggi, sehingga cocok untuk berbagai kebutuhan industri makanan dan minuman. Selain itu, inovasi ini juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, karena umbi garut dapat dibudidayakan dengan mudah oleh petani lokal.
“Penelitian ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pemanfaatan sumber daya lokal untuk mengurangi ketergantungan pada gula impor,” tambah M. Iqbal Rosyid, salah satu anggota tim. Sementara itu, Hikmatul Hasanah mengungkapkan bahwa dukungan penelitian melalui Dana Internal Universitas Negeri Malang sangat membantu dalam proses penelitian, dari laboratorium hingga uji karakteristik produk.
Penelitian ini tidak hanya menawarkan alternatif pemanis ramah lingkungan, tetapi juga membuka peluang bagi petani lokal untuk memanfaatkan tanaman umbi garut yang sering kurang dimanfaatkan.