SDG 1, SDG 3, SDG 8, SDG 9, SDG 14, SDG 17
Kulit menghasilkan sekitar 30.000 sel kulit mati per menit yang perlu dibersihkan untuk mendukung regenerasi sel baru. Sebagai organ terluar tubuh, kulit rentan terhadap perubahan suhu, iklim, dan radikal bebas, serta polusi dan zat berbahaya di lingkungan. Paparan sinar matahari, debu, dan polusi udara dari aktivitas luar ruangan semakin memperburuk kondisi kulit, menyebabkan masalah seperti kulit kusam, bersisik, dan menggelap.
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan kulit adalah dengan melakukan detoksifikasi secara rutin. Proses detoksifikasi kulit bertujuan untuk membersihkan kulit dari kotoran, sel-sel kulit mati, serta racun yang menumpuk. Scrub kulit menjadi pilihan bagi banyak individu karena kemampuannya untuk mendetoksifikasi kulit.
Produk scrub kulit sendiri kerap dijumpai di pasaran, namun disayangkan bahan sediaan dari scrubnya adalah microbeads yang berpotensi mencemari lingkungan. Microbeads termasuk salah satu mikroplastik berbahan polietilen yang diproduksi dan digunakan sebagai exfoliant dalam produk kesehatan dan kecantikan.
Oleh karena itu, tim PKM‑K 2024 lolos pendanaan Universitas Negeri Malang yang beranggotakan Dwi Candra Ningtias, Ramadhaniyati Rosyidah Subiyanto, Afifa Wulandari, Yulian Calista Aulia, dan Vasthika Hana Sapphira di bawah bimbingan Ibu Indah Nur Pramesti, S.Si., M.Eng yang merupakan Dosen Departemen Kimia. memutuskan untuk membuat produk inovatif sabun padat scrub yang diberi nama SALASKIN sebagai “Inovasi 3 in 1 Eco-friendly’s Soap, Scrubs, and Antibacterial Berbasis Karbon Aktif dari Kulit Salak sebagai Agen Detoksifikasi Kulit.”
Produk SALASKIN berbahan dasar dari limbah kulit salak berjenis salak pondoh yang berasal dari produsen keripik salak yang berada di Kabupaten Malang. Menariknya lagi, SALASKIN berpotensi mampu menjadi ciri khas produk kecantikan Indonesia. Hal ini dikarenakan salak merupakan komoditas unggulan Indonesia.
SALASKIN tentunya juga menawarkan banyak keunggulan. Keunggulan yang ditawarkan berupa efisien karena dalam satu produk konsumen akan mendapatkan 3 kegunaan yaitu soap, scrub, dan antibakteri. Lalu, produk SALASKIN juga ramah lingkungan karena berbahan dasar kulit salak sebagai pengganti microbeads dan menggunakan buah lerak sebagai agen pembusa. Selain itu, kemampuannya untuk mendetoksifikasi kulit dan tentunya harganya yang terjangkau dibandingkan produk lain dengan manfaat yang didapatkan lebih banyak.
Saat ini produk SALASKIN juga mulai melakukan pemasaran secara offline melalui konsinyasi dengan beberapa toko kosmetik di kota Malang dan juga mengkuti kegiatan bazar ataupun pameran. Selain itu, pemasaran dan informasi produk dapat diakses secara online melalui akun media sosial SALASKIN yaitu instagram, tiktok, lazada, shopee, dan juga website resmi dari SALASKIN.