Malang-Mengetahui kemajuan belajar siswa secara cepat dalam proses belajar mengajar sangat penting. Karena dari hasil ini, guru bisa dengan cepat melihat apa kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan segera merespon untuk mencari solusinya.
“Saya tertarik melakukan penelitian dan pengembangan berkaitan dengan Asesmen Formatif. Asesmen formatif (tes formatif) sejauh ini di kalangan pendidikan pemahamannya masih kurang”. Ungkap Dr. Sentot Kusairi, M.Si,
Menurut Dr. Sentot, melaksanakan asesmen formatif itu tidak gampang, karena guru harus segera memeriksa jawaban siswa dalam jumlah cukup banyak dan segera memberikan feedback pada siswa . Sehingga apabila guru melaksanakan hal ini akan menjadi beban berat tersendiri
“Oleh karena itu salah satu penelitian saya adalah menggunakan teknologi web. Pada saat ini saya sudah berhasil mengembangkan asesmen formatif berbantuan web ini, dengan membuat indoasses.com. Di dalam indoasses.com sudah ada program diagnosa konsepsi siswa. jadi bisa mendiagnosis pola-pola kesalahan siswa dalam belajar fisika,“tambahnya.
indoasses.com. ini juga dilengkapi online tryout. Sehingga siswa setelah belajar bisa langsung ke internet lalu mengerjakan soal dan langsung mendapatkan feedback bagian mana dari pembelajaran itu yang siswa belum bisa.
“Kemudian saya juga mengembangkan web voting, tujuanya guru nanti bisa memanfaatkan web ini dan sudah tersedia soal-soal di sana. Guru tinggal menayangkan soal itu di LCD. Dengan web voting ini siswa dapat menjawab soal cukup menggunakan smartphone“tuturnya.
Kelebihan web voting adalah jawaban satu orang dengan orang lain tidak dapat saling melihat. Persentase jawaban keseluruhan kelas dapat ditayangkan di LCD.
Selain itu guru dapat meningkatkan kualitasnya bisa melakukan penelitian dengan perangkat-perangkat yang dikembangkan Web-based Formative Assessment.
Kendala yang mungkin akan dihadapi adalah pro-kontra penggunaan smartphone. Kalau pengguna di level mahasiswa itu tidak masalah karena hampir semua mahasiswa punya smartphone. Akan tetapi kalau di SD sampai SMA yang menjadi pro-kontra ada sekolah yang membolehkan dan tidak.
“Pemanfaatan asesmen formatif, ada plus minus, tetapi menurut saya, jaman sekarang tidak bisa dipungkiri lagi, hampir semua proses belajar sudah berbasis online. Sehingga menjadi aneh jika pembelajaran saat ini menghindari teknologi online ini,“terangnya.
Asesmen formatif terus dikembangkan walau masih banyak kendala yang dihadapi. Seperti untuk sekolah SD, SMP, SMA masih belum terjangkau dan tenologi ini masih bisa digunakan untuk soalmultiple choice.
“Sementara ini masyarakat jangan berasumsi, bahwa sudah SMP, pelaksanaan ulangan masih menggunakan multiple choice (soal pilihan ganda) ketinggalan jaman. Sebenarnya hanya ulangan multiple choice itu yang bisa dikoreksi komputer, tetapi kalau soalnya subyektif ya masih manual,“terangnya.
“Menurut saya, salah satu kelemahannya analisis komputer itu, hanya bisa mengoreksi jawaban iya atau tidak atau dikenal dengan objective text. Pengembangan ini hanya sebagai solusi untuk mendiagnosis secara cepat dan efektif kekurangan-kekurangan pada proses pembalajaran itu. Sehingga guru segera dapat mengambil tindakan yang diperlukan,“lanjutnya.
Penulis: Budiharto
Editor: Moch. Syahr
Sumber: http://www.um.ac.id/