SDG 6, SDG 14, SDG 17
Malang, Jawa Timur – Universitas Negeri Malang (UM) menjalin kemitraan strategis dengan Universiti Malaysia Terengganu (UMT) untuk mengembangkan material maju berbasis MIL-100(Fe). Fokus penelitian ini adalah modifikasi struktur kristal (crystal habits) material tersebut guna meningkatkan kemampuannya dalam mengadsorpsi metilen biru, senyawa yang sering mencemari lingkungan dari limbah industri tekstil.
Penelitian ini melibatkan dosen, mahasiswa, dan peneliti dari kedua universitas, menjadikannya sebagai wadah pengembangan inovasi sekaligus pembelajaran. Dr. Meyga Evi Ferama Sari, anggota tim dari UM, menekankan pentingnya kolaborasi lintas institusi ini. “Kami ingin tidak hanya menghasilkan temuan material yang inovatif tetapi juga membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan di bidang kimia material untuk masa depan mereka,” jelasnya.
Pada kunjungan Dr. Maisara, Ph.D. dari UMT ke UM yang berlangsung dari 29 Oktober hingga 2 November 2024, kedua tim berdiskusi tentang teknik pertumbuhan kristal dan eksperimen laboratorium untuk memodifikasi MIL-100(Fe). Material ini memiliki karakteristik unggul dalam penyaringan dan penyerapannya, menjadikannya solusi menjanjikan untuk permasalahan limbah industri.
“Kami sedang berupaya memaksimalkan potensi MIL-100(Fe) agar lebih efektif dalam menangani zat polutan seperti metilen biru. Riset ini adalah langkah awal untuk mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan ke dalam industri kimia,” kata Dr. Nani Farida, ketua tim riset dari Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Anorganik UM.
Selain bertujuan menghasilkan publikasi ilmiah internasional dan inovasi berbasis paten, proyek ini juga membuka peluang untuk pertukaran mahasiswa dan peneliti. Kolaborasi jangka panjang antara UM dan UMT ini diharapkan mampu memperkuat hubungan akademik kedua negara sekaligus mendorong pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
“Pemanfaatan material lokal seperti mineral dari Bondowoso adalah langkah penting untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya Indonesia. Dengan inovasi ini, kami berharap dapat menciptakan dampak signifikan bagi industri dan lingkungan,” tambah Dr. Maisara.
Riset ini menjadi salah satu upaya nyata dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama di bidang pengelolaan lingkungan dan teknologi hijau. Kolaborasi ini diharapkan memberikan kontribusi nyata untuk tantangan global di masa mendatang.