Pecahkan Problematika Sempitnya Lapangan Kerja dengan Keahlian Wirausaha


 

Pecahkan Problematika Sempitnya Lapangan Kerja dengan Keahlian Wirausaha

 

17 Mei 2016

Malang-Pro­ble­ma­ti­ka lulus­an seka­rang ini ada­lah sem­pit­nya lapang­an peker­ja­an. Dunia usa­ha yang diha­rapk­an menyi­apk­an lapang­an ker­ja sudah tidak mam­pu lagi. Solu­si­nya, lulus­an SMK harus dibe­ka­li keah­li­an ber­wi­ra­u­sa­ha.

Lulus­an SMK seba­ik­nua tidak hanya meng­an­dalk­an peker­ja­an di sek­tor for­mal. Akan tapi, mere­ka harus mam­pu memu­lai dengan keah­li­an yang dimi­li­ki untuk men­ja­di wira­u­sa­ha. Sebe­nar­nya,  SMK dili­hat dari sisi kete­ram­pil­an, poten­si men­cip­tak­an pro­duk itu sudah luar bia­sa.” Ujar Dr. Agung Winar­no, M.M

Menu­rut Dr. Agung kuri­ku­lum SMK sudah bagus. Kom­pe­ten­si lulu­san­nya memung­kink­an men­cip­tak­an pro­duk baru. Per­ma­sa­la­han­nya mere­ka lulus belum mam­pu memo­di­fi­ka­si pro­duk men­ja­di layak jual di pasar­an, sehing­ga mere­ka belum bisa mem­bu­ka lapang­an peker­ja sen­di­ri.

Penye­bab uta­ma­nya ada­lah nilai-nilai sikap jiwa wira­u­sa­ha yang dimi­li­ki tidak cukup.

Keti­ka kami kaji lebih jauh memang per­so­a­lan­nya ada­lah pen­di­dik­an dida­lam Seko­lah Meneng­an Keju­ru­an guru-guru wira­u­sa­ha­nya itu, lebih cen­de­rung ke guru-guru teo­ri, buk­an guru pro­fe­sio­nal yang telah ber­pe­nga­lam­an men­ja­di wira­u­sa­ha sukses,“ungkapnya.

Para lulus­an SMK belum punya sikap bera­ni meng­am­bil resi­ko, sehing­ga mere­ka belum mam­pu meng­ha­da­pi tan­tang­an macam-macam. Dengan kata lain, guru SMK  belum mam­pu meng­u­bah sikap-sikap keter­gan­tung­an kepa­da orang lain, dari pada men­ja­di lebih man­di­ri.

Oleh kare­na itu, kami bebe­ra­pa  tahun ini kon­sen untuk mela­kuk­an riset-riset ter­ka­it dengan model pen­di­dik­an wira­u­sa­ha  yang relev­an. Kami tahun ini juga menye­bar­lu­ask­an pen­di­dik­an wira­u­sa­ha ber­ba­sis karak­ter, dalam ben­tuk buku modul seba­gai pedom­an baik untuk guru mau­pun sis­wa,” ujar­nya.

Kami ber­ha­rap dengan mem­ba­ca buku modul itu sis­wa memi­li­ki per­u­bah­an. Guru-pun juga harus ada sedi­kit per­u­bah­an dida­lam pene­rap­an bela­jar di kelas-kelas “kata­nya.

Ker­ja­sa­ma seko­lah dengan dunia usa­ha sela­ma ini banyak yang hanya ber­u­pa meng­i­rim sis­wa­nya untuk prak­tek ker­ja saja. Belum sam­pai kepa­da bagai­ma­na pro­duk sis­wa ini diban­tu men­ja­di pro­duk yang siap dipa­sark­an.

Kedep­an menu­rut saya, seko­lah harus punya link dengan dunia usa­ha, sehing­ga seko­lah mam­pu men­ja­di tem­pat anak bela­jar awal memp­rak­tekk­an meng­e­lo­la usa­ha. Saya kira hal itu  yang men­ja­di peker­ja­an besar bagi SMK men­da­tang,” tam­bah­nya.

Jika bela­jar dari penga­lam­an bebe­ra­pa nega­ra lain yang pen­di­dik­an wira­u­sa­ha­nya bagus. Penga­jar di sana harus punya stan­dar ser­ti­fi­kat men­ja­di guru wira­u­sa­ha, sehing­ga dia ber­be­da dengan guru teo­ri. Sehingg­ga mere­ka punya ser­ti­fi­kat seba­gai moti­va­tor dan juga men­ja­di medi­a­tor bagi anak didik.

Nan­ti­nya seca­ra oto­ma­tis guru­nya harus punya jaring­an yang luas. Jika guru­nya sen­di­ri tidak punya jaring­an  luas, bagai­ma­na guru bisa mem­be­ri telad­an kepa­da sis­wa­nya. Kalau guru­nya tidak punya penga­lam­an bis­nis bagai­ma­na dia bisa ber­ce­ri­ta meng­e­lo­la usa­ha dengan baik,“harapnya.

Penu­lis: Budi­har­to
Edi­tor: Moch. Sya­hri
Sum­ber: http://www.um.ac.id/

Next Post

Penyerahan Klaim Asuransi, Wujud Perhatian UM terhadap Mahasiswa

Thu May 19 , 2016
    Malang - Penye­rah­an kla­im asu­ran­si dari PT. Asu­ran­si Gene­ra­li Indo­ne­sia kepa­da Rek­tor Uni­ver­si­tas Nege­ri Malang (UM) sela­ku peme­gang polis lem­ba­ga, kema­rin, Rabu (18/5/2016) ber­lang­sung lan­car. Kegi­at­an yang dimu­lai pukul 08.00 WIB ini, dipe­run­tukk­an kepa­da kelu­ar­ga Almar­hum M. Wild­an Atho­i­llah, maha­sis­wa Pro­gram Pen­di­dik­an Guru (PPG) yang mening­gal pada bul­an […]
Penyerahan Klaim Asuransi, Wujud Perhatian UM terhadap Mahasiswa

Kabar Lain

EnglishIndonesian